The Shawshank Redemption adalah film yang tidak akan terasa tua setelah ditonton berulang-ulang. Saya menonton film ini berulang-ulang. Dan Saya semakin mencintainya—ada komentar serupa bagi fans Forrest Gump. Itu yang membuat film ini berpredikat film modern yang klasik. Atau melihat statistik box office yang mengecewakan—dua kali dirilis (salah satunya adalah rilis ulang setelah semua orang tahu film ini dinominasikan untuk tujuh kategori termasuk naskah terbaik dan film terbaik), masih saja belum bisa menutupi biaya pembuatannya—film ini menjadi seperti film cult. Catatan: dari tujuh nominasi, The Shawshank Redemption tidak memenangkan satupun. Kalah dari Forrest Gump (menang 6 oscar).
Perlahan-lahan, banyak orang mulai tertarik dan versi home videonya laku keras—baik itu rilis VHS di tahun 1999, rilis DVD di tahun 2004, dan Saya prediksi BDnya juga akan laris manis. Dipuji kritikus dimana-mana (kebanyakan dari mereka menonton ulang lima tahun setelah film ini dirilis, dan mereka semakin menyukainya). Masuk top list dimana-mana. Dan yang paling hebat, film ini adalah favorit semua orang. Membantu banyak orang melewati masa krisis hidupnya. Awalnya Tom Hanks—nantinya kembali diajak Darabont dalam film penjara lainnya, The Green Mile—ingin diplot menjadi Andy Dufresne. Sayang dia memiliki jadwal yang padat—justru tampil di Forrest Gump mengalahkan Tim Robbins di klub berkelahi oscar.
Tokoh sentral kita adalah seorang banker bernama Andy Dufresne (Tim Robbins), yang dijatuhkan hukuman penjara seumur hidup di penjara keras Shawshank dengan tuduhan membunuh istri dan selingkuhannya, seorang pegolf professional dengan menggunakan revolver untuk balas dendam. Di pengadilan, dia menolak mengatakan bahwa dia pembunuhnya. Di penjara, dia mengatakan bahwa dia tidak bersalah, dan dia dijebloskan karena kesalahan pengacaranya. Pertanyaannya adalah: kriminal mana yang mengaku di pengadilan? Semua orang dipenjara pun tidak merasa bersalah dan berpikir mereka dijebloskan karena kesalahan pengacara mereka. Kita belum berbicara mengenai semua manusia tentu punya kesalahan. Ini hukum yang kaku, bukan pelajaran moral.
Sesungguhnya, kita memiliki sudut pandang dari seorang napi Shawshank lain, Ellis Boyd Redding yang akrab disapa Red (Morgan Freeman). Sudah 20 tahun Red mendekap dipenjara ketika Andy pertama kali dikirim ke penjara Shawshank. Red adalah toserba dipenjara tersebut. Dia laris manis. Tetapi di luar, Red bukanlah siapa-siapa, hanya kriminal tua yang tidak akan dipedulikan orang. Perlahan-lahan Red akan menjadi teman terdekat Andy. Semua orang bisa memesan apa saja yang masuk akal dari Red. Dan Andy, seorang ahli geologi, memesan palu dan Rita Hayworth.
Ada kebiasaan-kebiasaan unik yang biasa dilakukan napi-napi Shawshank. Seperti bertaruh siapa penghuni baru yang akan KO pertama. Ketika seorang napi berkata bahwa penjara itu tidak seburuk yang dibicarakan, dia sungguh-sungguh—mungkin juga dia tidak menyadari. Tempatnya bagus, bersih dan ada bioskop yang memutar film klasik Rita Hayworth. Yang mengerikan adalah ruang isolasi, sekelompok napi homo yang bergabung dalam geng Sisters, petugas penjara yang sadis (Clancy Brown), dan kepala penjara yang percaya Injil, Norton (Bob Gunton). Ini seperti kasus IPDN, para petugas penjara tidak segan-segan menyiksa sampai mati para kriminal-kriminal di sana.
Cukup mengenai plotnya. Ada bagian twisting yang dibuat ala film thriller yang sebenarnya kurang diperlukan. Sebenarnya yang menarik dalam The Shawshank Redemption adalah drama para napi di balik tembok-tembok besar itu. Rehabilitasi? Bukan. Tembok-tembok itu tidak membuat para napi di rehabilitasi. Seperti kepercayaan semua napi di sana: semula, tembok-tembok itu akan membuat takut, kedua, Anda akan terbiasa dengan itu. Lantas, Anda akan bergantung pada tembok-tembok itu. Ambil contoh Red yang sudah dipenjara dari muda selama puluhan tahu—atau yang lebih ekstrim, napi tua petugas perpustakaan, Brooks (James Whitemore) yang sudah dipenjara selama setengah abad. Yang dilihat selama 50 tahun hanyalah terali besi. Sekali melihat ke luar, ia seperti memandang dunia lain dan ia tidak terbiasa akan hal itu. Yang terpikir hanya bagaimana ia bisa kembali ke penjara Shawshank.
Kita melihat secara visual apa yang dilakukan Frank Darabont dan sinematografer Roger Deakins terhadap set penjaranya yang memiliki warna gelap yang monoton. Kita hidup dalam penjara itu selama 142 menit lamanya. Dan oscar memberinya nominasi untuk sinematografi terbaik.
Tim Robbins tampil memuaskan sebagai orang terpintar di Shawshank. Karakter Andy adalah tipe yang mencurigakan. Dia banyak berpikir dan sedikit bicara. Banyak yang menyebutnya dingin dan sombong. Dan karena itu banyak yang tidak menyukainya—terutama geng Sisters. Sebenarnya, dia adalah prbadi yang cerdas dan menarik. Hanya saja banyak yang sudah mengetahui, namun tidak sadar. Dia lebih memilih menyibukkan diri untuk hidup dibanding menyibukkan diri untuk mati. Mencoba berusaha kabur dari penjara, itu membutuhkan waktu 600 tahun. Mencoba keluar dari penjara secara jantan, hanya menyebabkan kepala penjara menjatuhkan hukuman isolasi satu bulan. Andy pun menemukan teman yang jauh lebih setia, di dalam penjara sana. Mereka serasa senasib sepenanggungan. Sementara berpikir menghabiskan sisa hidupnya dipenjara, Andy mempunyai proyek sendiri: perpustakaan, kesejahteraan para napi Shawshank lainnya, menjadi akuntan bagi para petugas dan kepala penjara, serta membantu napi muda rock n roll, Tommy Williams (Gil Bellows), dari buta huruf.
Kita juga tidak pernah tahu apakah berharap itu bagus seperti yang dikatakan Andy. Saya lebih setuju dengan pendapat Red bahwa harapan adalah sesuatu yang berbahaya. Harapan memang yang membuat Andy bisa bertahan hingga sekarang. Tetapi dia tetap punya usaha. Entahlah, di mata kita, penonton, Andy masih memiliki sifat tertutup. Kalaupun dia terlihat seperti mempunyai rencana atau memendam dendam, kita bukanlah Andy dalam layar. Satu sifat yang menarik.
The Shawshank Redemption adalah salah satu film paling berpengaruh buat Saya. Saya sadar—kecuali Saya dipenjara seumur hidup—hidup ini adalah pilihan untuk tetap hidup atau mati. Kita tidak bisa pasrah begitu saja. Kita harus memilih. Dia membantu Saya melewati masa kritis hidup Saya—begitu juga orang lain. Memang bukan plot, suspense, twist, akting, score, teknis, bahkan pesan yang Saya maksudkan. Tetapi drama pria-pria pasrah dipenjara itu adalah sesuatu yang tidak hanya untuk disaksikan, tetapi untuk dirasakan dan kita dibawa masuk di dalamnya.
Download here :
part1
part1
1 komentar:
aduuuuuuuhh...mantap bgt filmnya bos...
thank you si much to millenixEntertain....
gw suka gaya lo....
maju terus pantang mungdur...
hehehe
Posting Komentar